Selasa, 22 Februari 2011

Ilmu Matematika dalam bidang Psikologi

 Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika merupakan ilmu pasti dan digunakan oleh sebagian besar disiplin ilmu..Di dalam psikologi juga diberikan mata kuliah matematika karena ilmu matematika banyak digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang psikologi.
Salah satu teori atau ilmu matematika yang digunakan dalam bidang psikologi adalah statistika.
                Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Di dalam statistika kita mengenal istilah :
·         Mean : nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data.
·         Median : nilai tengah dari data-data yang terurut.
·         Modus : data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai frekuensi terbesar. Jika semua data mempunai frekuensi yang sama berarti data-data tersebut tidak mempunyai memiliki modus, tetapi jika terdapat dua yang mempunyai frekuensi terseut maka data-data tersebut memiliki dua buah modus, dan seterusnya.
                Contoh kasus :
                Seorang HRD sedang mengadakan seleksi untuk merekrut pegawai baru kepada 5 orang pelamar kerja antara lain Edwin, Devri, Angel, Angga dan Wara. Ia memberikan tes seleksi berupa tes intelegensi kepada 5 pelamar tersebut. HRD ingin mengetahui seberapa besar kemampuan dan intelegensi dari kelima pelamar tersebut.  Dari hasil tes tersebut diperoleh hasil yaitu masing-masing pelamar kerja mendapatkan nilai dari tes intelegensi berturut-turut 115, 105, 110, 120 dan 100. Di dalam menganalisis data para pelamar HRD membutuhkan ilmu statistika untuk menghasilkan data yang valid. Maka digunakanlah, mean, median dan modus.
Mean : 115 + 105 + 110 + 120 + 100 : 5 =110
Modus : tidak ada
Median : 2.5
Maka dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata yang memiliki tingkat intelegensi paling tinggi adalah Angga dan rata-rata nilai tes intelegensi dari kelima pelamar tersebut adalah 110.
Dengan adanya ilmu statistika, semakin memudahkan HRD untuk menganalisi dan mengolah data.