Kamis, 14 Juni 2012

Belajar Dari Film

Hari ini saya belajar bahwa film bukanlah hanya sekedar hiburan atau kegiatan untuk mengisi waktu luang melainkan lebih dari itu film juga memiliki makna atau arti yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kita yang menontonnya.. Sama halnya dengan yang saya rasakan hari ini, dalam mata kuliah kesehatan mental kami belajar dari beberapa film-film yang walaupun hanya cuplikannya saja tapi saya merasa sangat termotivasi dan terinspirasi dari beberapa cuplikan yang saya tonton. Bagi saya, inilah hal yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari film yaitu memberikan suatu pelajaran bagi para penontonnya.. Dari cuplikan film yang saya tonton tadi saya belajar banyak hal antara lain : Pertama, kita harus selalu mengingat Tuhan dalam setiap hal yang hendak kita lakukan, sepandai apapun kita, sekuat apapun kita itu tidaklah berarti tanpa pertolongan dari Tuhan. Jangan pernah lupa berdoa kepada Tuhan, jangan bosan meminta pertolongan kepadaNya karena Dia Tuhan yang maha baik.. Setiap apapun yang kita lakukan hendaknya selalu dibarengu dengan doa.. Film ini sangat memotivasi saya untuk belajar lebih berserah kepada Tuhan dan sangat mendorong saya untuk rajin berdoa serta mendekatkan diri kepada Tuhan.. Kedua, saya belajar dari cuplikan film yang menceritakan kasih sayang orang tua.. Saya menyadari bahwa seringkali apa yang saya lakukan kepada orang tua tidak sebanding dengan apa yang mereka lakukan kepada saya.. Selama ini kepada saya.. Di dalam segala kelemahan mereka, mereka bisa memberikan kasih sayang yang sempurna kepada saya..saya bisa bertumbuh menjadi seperti sekarang ini itu semua karena kasih sayang mereka. Film ini menyadarkan saya untuk semakin semangat dalam membahagiakan mereka. Saya termotivasi untuk membuat mereka bangga karena telah sukses menjadi orang tua yang sangat hebat Dan saya yakin bahwa dengan pertolongan Tuhan saya pasti akan dapat mewujudkannya.. Aminn (ma, pa, ini janjiku..) pengen peluk mereka ({}) dari kejauhan, walaupun jauh dari mereka tapi (maklum, anak kuliahan yg kuliah di rantau orang) saya tahu kasih sayang mereka tidak Akan berkurang sedikitpun.. Ketiga, saya belajar dari cuplikan film yang menceritakan orang yang menderita cacat namun memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan banyak hal. Saya menjadi minder dengan semangat yang ia miliki, saya yang dilahirkan dengan kondisi normal seperti ini kadang2 belum bisa mensyukuri hidup yang diberikan Tuhan, saya masih sering mengeluh dan memberontak tetapi dari film ini saya belajar bahwa apa yang diberikan Tuhan haruslah disyukuri dan jangan banyak mengeluh, saya, hidup saya mungkin jauh lebih beruntung dari mereka oleh sebab itu saya harus bisa belajar untuk tetap semangat berkarya Dan berkreasi.. Mereka yang diciptakan dengan segala keterbatasan saja bisa berkarya dan menghasilkan hal-hal yang luar biasa, jadi kita pun harus semangat untuk tetap berkarya.. Tuhan memberikan talenta dan anugerahNya kepada kita untuk kita kembangkan Dan bagikan kepada sesama.. 1 Hal yang dapat saya petik dari film ini yaitu, mereka bukanlah produk Tuhan yang gagal melainkan mereka diciptakan secara istimewa untuk menginspirasi orang lain.. sekian tulisan saya tentang kesan-kesan saya setelah menonton film semoga melalui tulisan ini para pembaca juga menjadi termotivasi untuk rajin berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan serta selalu mengingat Tuhan dalam segala Hal, semakin mampu Dan terdorong untuk menyayangi Dan membanggakan orang tua, dan yang Ketiga yaitu semangat untuk berkarya dengan segala kemampuan yang di miliki..

Kamis, 26 April 2012

Pekerjaan dan Waktu


Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mencapai kesuksesan seperti dalam dunia kerja. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu menyesuaikan dirinya dengan baik dalam dunia pekerjaan. Padahal, hal pertama yang harus diingat dan dilakukan saat memasuki dunia kerja adalah mampu untuk menyesuaikan diri, mampu membangun kerja sama antar rekan kerja, mampu membawakan diri dalam situasi pekerjaan dan mampu bersosialisasi dengan baik antar rekan kerja. Apalah artinya kita memiliki kecerdasan yang luar biasa, kemampuan untuk bekerja dengan luar biasa apabila kita tidak mampu berbaur dan membawa diri dalam situasi dunia kerja kita. Karena, ketika kita hanya mengandalkan kecerdasan dan kemampuan kita tanpa mau membangun sosialisasi yang baik dengan rekan kerja maka semuanya akan sia-sia, kita tidak akan merasakan kepuasan dalam bekerja. Padahal, salah satu yang akan membuat kita termotivasi dan merasa dihargai ketika kita mampu merasakan kepuasan atas apa yang telah kita kerjakan.  Burt mengemukakan bahwa factor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja antara lain :
1.                   Factor hubungan antar karyawan, misalnya :
·         Hubungan manager dengan karyawan
·         Factor fisik dan kondisi kerja
·         Hubungan social dengan teman sekerja
·         Emosi dan situasi kerja
2.                   Faktor Individual, berhubungan dengan :
·         Sikap orang terhadap pekerjaannya
·         Umur seseorang pada saat bekerja
·         Jenis kelamin
3.                   Factor dari luar ( eksternal ), misalnya :
·         Keadaan keluarga karyawan
·         Pendidikan
Kepuasan kerja yang dirasakan setiap orang tentu saja berbeda-beda. Namun, satu yang pasti bahwa ketika seseorang sudah merasakan kepuasan kerja maka mereka tentu saja akan lebih termotivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi. Mereka akan lebih terdorong untuk bekerja dengan lebih baik dan memberikan yang terbaik. Tetapi bagi mereka yang belum mampu merasakan kepuasan kerja tentu saja kan merasa sia-sia dalam berkerja, merasa gagal dan merasa putus asa biasanya akan mengambil 2 alternatif yaitu tetap optimis dan mencoba sampai bisa atau mereka akan memilih untuk pindah ke tempat kerja yang lain karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan dan tempat kerjanya. Dan seperti yang dijelaskan diatas bahwa penyesuaian diri mempengaruhi kepuasan kerja. Orang yang selalu merasa tidak cocok dengan pekerjaan dan tempat kerjanya sehingga ia harus berpindah tempat kerja berulang-ulang kali bisa saja disebabkan oleh  ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri dalam dunia kerja. 
Setiap orang pasti berharap merasakan kepuasan terhadap apa yang mereka kerjakan namun tidak semua orang mampu melakukannya. Kepuasan dalam bekerja bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, dibutuhkan kerja keras, ketekunan dan kepandaian untuk membagi waktu dengan efektif.  Ketika kita mampu melakukan ketiganya maka tentu saja kita akan mudah merasakan kepuasan dalam bekerja. Oleh sebab itu, tetaplah berjuang dan bekerja keras melakukan yang terbaik dalam mengemban pekerjaan. Ketekunan dan keuletan juga sangat diperlukan namun dari ketiganya yang paling penting adalah memanfaatkan waktu secara efektif. Banyak orang yang tidak menghargai waktu luang yang mereka miliki padahal waktu itu sangat berharga. Jangan pernah menyepelekan waktu dan membuangnya secara percuma karena hanya akan mendatangkan penyesalan mendalam bagi diri anda sendiri.
Seandainya beberapa puluh tahun yang lalu saya bekerja keras, berjuang dengan sungguh-sungguh, tidak bermalas-malasan, tidak negative dan selalu mengeluh, mungkin hari ini saya tidak akan diam melamun disini, tetapi saya menikmati hari tua saya bersama anak cucu saya dirumah dalam suasana yang lebih layak’
Tentu saja kita semua tidak ingin hal diatas terjadi pada kita, semuanya hanya persoalan WAKTU, oleh sebab itu hargai dan gunakanlah waktu dengan baik.
WAKTU..
Terlalu lambat bagi yang menunggu,
Terlalu cepat bagi yang ketakutan,
Terlalu panjang bagi yang berduka,
Terlalu pendek bagi yang sedang bergembira,
Tetapi, bagi yang sedang  merasakan cinta,
WAKTU adalah ABADI
Waktu tidak dapat kita pegang wujudnya, sama seperti cinta dan kasih yang tidak dapat kita raba atau sentuh tapi dapat kita rasakan kehadirannya dalam kehidupan kita. Waktu itu pasti dan tidak dapat ditawar, karena waktu bukanlah milik manusia, tapi milik Sang Pencipta. Tak peduli latar belakang kita seperti apa, setiap manusia diberikan dan mempunyai waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Oleh karena itu, seseorang bisa saja lebih sukses atau lebih maju dari orang lain bukan karena mereka diberikan waktu yang lebih banyak melainkan karena mereka bisa menggunakan waktu yang diberikan kepada mereka secara efektif.
Secara mendasar, waktu terdiri dari 3 dimensi yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Masa lalu sudah lewat, hanya tinggal sejarah dan masa kini adalah masa yang kita jalani sekarang ini. Masa yang paling tepat untuk mengubah hidup kita adalah masa kini sebab nasib kita di masa yang akan datang semuanya tergantung pada apa yang kita lakukan saat ini. Namun, persoalan yang sering kita hadapi adalah kita sangat sulit untuk membagi waktu dan menggunakan waktu luang yang kita miliki untuk hal yang positif. Seringkali kita membuang-buang waktu yang telah diberikan kepada kita hanya untuk hal-hal yang mungkin tidak berarti untuk hidup kita. 
Oleh sebab itu, kita harus menyadari bahwa ada 2 hal yang harus kita sadari dalam menggunakan waktu yang diberikan kepada kita yaitu, pertama  waktu terus berputar. Waktu terus berputar bukan berarti waktu itu akan kembali ke tempat semula melainkan waktu tidak akan pernah kembali ke tempat semula, oleh karena itu manfaatkanlah waktu luang yang kita miliki untuk hal positif karena belum tentu di hari esok kita masih bisa diberikan waktu. Kedua, waktu berjalan seperti garis lurus, waktu tidak akan berbelok arah, dia kan terus berjalan lurus dan selalu bergerak tanpa henti. Waktu yang berjalan ini tidak akan menunggu kita, tidak peduli apakah kita sedang sakit, sedang mengalami kegagalan ataupun sedang mengalami krisis. Ia akan terus bergerak dan berjalan lurus. Satu hal yang harus kita sadari bahwa tidak ada kesempatan kedua yang terjadi pada 1 detik yang sama, oleh sebab itu manfaatkanlah setiap detik yang diberikan kepada kita untuk hal yang positif karena kita tidak akan pernah mengulangi hidup yang sama pada detik yang sama. Secara kenyataan, waktu itu berlalu sangat cepat, ia tidk dapat direm, ia tidak dapat dirayu untuk berjalan pelan, ia tidak memperdulikan kita, ia hanya mau berjalan terus tanpa henti. Jika demikian, bagaimana kita menyikapinya?
Sampai kapan kita akan terus bermalas-malasan?
Sampai kapan kita akan terus bersikap egois?
Sampai kapan kita akan terus mengeluh?
Sampai kapan kita akan terus menyalahkan orang lain?
Sampai kapan kita akanterus membiarkan keluarga kita menderita?
Sampai kapan kita akan terus menjadi pemarah?
Sampai kapan kita akan membuang-buang waktu yang diberikan Sang Pencipta kepada kita?
Jika memang kita tidak suka dengan hal-hal yang tidak mengenakkan dalam hidup kita, bangkitlah dan berjuanglah meraih impian, berjuanglah untuk mereka yang kita cintai karena waktu kita di dunia ini tidak lama. Waktu berjalan begitu cepat dan dia tidak akan menunggu kita. Oleh sebab itu sekaranglah waktunya kita untuk berubah. Waktu adalah investasi yang tidak dapat dikembalikan. Sekali kita investasikan waktu kita untuk sesuatu yang salah, kita akan menanggung akibatnya karena waktu tidak akan pernah dan tak akan pernah kembali.
Jika anda masih HIDUP, berarti anda masih punya WAKTU
Jika anda masih HIDUP, berarti anda masih punya NYAWA
Jika anda MENINGGAL maka anda tidak punya WAKTU
Jika anda MENINGGAL, maka anda tidak punya NYAWA
Ini berarti WAKTU = NYAWA
Waktu anda adalah nyawa anda
Oleh karena itu, jika kita menyia-nyiakan waktu kita, itu sebenarnya kita juga menyia-nyiakan nyawa kita. Selagi ada waktu, gunakanlah waktu yang kita miliki untuk hal-hal yang luar biasa, untuk hal-hal positif yang nantinya dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Waktu adalah HARTA kita yang paling besar. SEKARANG adalah waktu terbaik dan yang paling tepat untuk melakukan hal-hal luar biasa bagi prestasi dan karier kita, bagi keluarga kita, bagi orang-orang yang kita cintai, bagi lingkungan dan bagi semua orang.

WAKTU yang paling tepat untuk memulai adalah SEKARANG
WAKTU yang paling tepat untuk memaafkan adalah SEKARANG
WAKTU yang paling tepat untuk berhenti dan kebiasaan yang buruk adalah SEKARANG
WAKTU yang paling tepat untuk membahagiakan keluarga adalah SEKARANG
WAKTU yang paling tepat untuk bertobat adalah SEKARANG
WAKTU yang paling tepat untuk berjuang adalah SEKARANG
Karena, tak ada waktu yang terbaik selain SEKARANG.
So, manfaatkan waktu yang diberikan kepada kita dengan baik..
 DO IT NOW!!


Sumber : Munandar., Sunyoto, Ashar,.(1990). Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta : Karuna
Happy S Tjandra : Sang Waktu

Senin, 02 April 2012

You Can Find It Only In Toraja

Toraja merupakan salah satu daerah pariwisata yang ada di Indonesia yang memiliki beraneka ragam keunikan budaya. Di Toraja ada 2 tradisi upacara yaitu Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’. Rambu Tuka’adalah upacara sukacita seperti syukuran panen, pernikahan dan acara syukuran lainnya sedangkan rambu Solo’ adalah upacara dukacita seperti kematian. Namun yang paling terkenal diantara keduanya adalah Rambu Solo’.  
Rambu Solo’ merupakan upacara yang dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Bagi orang Toraja, kematian bukanlah akhir dari segalanya melainkan perjalanan bahagia menuju ke tempat yang bernama Puya (surga menurut orang Toraja). Biasanya dalam upacara Rambu Solo’ hewan yang disembelih adalah kerbau dan babi. Menurut kepercayaannya, hewan-hewan yang disembelih tersebut dapat membawa arwah orang mati tersebut ke Puya. Semakin banyak hewan yang disembelih maka semakin cepat pula arwahnya sampai ke Puya.
Upacara Rambu Solo’ biasanya digelar di Tongkonan (rumah adat orang Toraja). Cara pemakamannya pun berbeda dari budaya-budaya lainnya di Indonesia. Jenis-jenis kuburan yang ada di Toraja antara lain :
  1. Kuburan Dinding Batu : Dulunya, orang Toraja kebanyakan dikubur di gua batu. Gua batu tersebut dipahat kemudian menjadi tempat peristirahatan terkahir. Menurut ceritanya, gua batu dijadikan kuburan karena orang Toraja berpikir bahwa jika lahan atau tanah dijadikan kuburan maka tidak ada tanah lagi yang akan dijadikan lahan pertanian oleh sebab itu mereka memilih gua batu sebagai kuburan.
  2. Pohon : Pohon juga merupakan tempat menguburkan orang mati. Namun, hanya khusus untuk bayi  yang masih sangat kecil dan belum mempunyai gigi yang bisa dikuburkan di pohon.Batang pohon yang sangat besar dilubangi kemudian si anak bayi yang sudah meninggal dimasukkan ke pohon tersebut Hal ini dimaksudkan karena anak kecil dianggap masih suci dan ketika mereka dikuburkan di pohon maka mereka akan bertumbuh layaknya pohon tersebut bertumbuh dan burung-burung yang hinggap di pohon tersebut akan membantu mereka menuju Puya.
  3. Dikuburkan dalam tanah : Hal ini mungkin sudah sangat biasa dan bahkan terjadi dimana saja. Orang Toraja mempercayai bahwa kita dibentuk dan berasal dari tanah oleh sebab itu ketika kita mati kita juga harus kembali ke tanah.
  4. Patane : Patane merupakan kuburan yang paling banyak dijumpai di Toraja. Bentuknya seperti bangunan rumah biasa pada umumnya dan biasanya dalam 1 Patane itu merupakan 1 kumpulan keluarga. Patane juga disebut Banua Tang Merambu yang artinya rumah tanpa asap karena orang Toraja percaya bahwa ketika orang sudah mati mereka sebenarnya masih tetap melakukan aktivitas seperti pada saat mereka hidup hanya saja di alam yang berbeda.

Tentunya, cara-cara pemakaman seperti diatas tidak dapat kita temui selain di Toraja. Hal ini merupakan keistimewaan tersendiri dari daerah Toraja. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke Toraja kita akan menemui banyak wisatawan baik wisman maupun local yang datang untuk menyaksikan secara langsung pesta adat Toraja. 1 hal yang perlu diketahui bahwa, Toraja bukan hanya kaya akan kebudayaan yang unik tetapi juga memilki pemandangan alam yang sangat mempesona. Oleh karena itu, sempatkan diri anda berkunjung ke Toraja dan anda akan mendapatkan pengalaman yang mungkin tidak akan pernah anda lupakan (jiahhhhh promosiiii ciiin )
Love, Love and Love

C-I-N-T-A , 1 kata yang mungkin sampai saat ini belum dapat kita temukan arti dan definisinya. Memang sulit mengartikan cinta apalagi mendefinisikannya dalam suatu kalimat karena cinta itu tak akan bisa diterjemahkan dengan ribuan kata tapi hanya bisa dirasakan kehadirannya.  Para ahli psikologi sosial berusaha mendefinisikan cinta dengan cara membedakan antara ‘cinta’ dan ‘suka’. Menurut salah satu ahli psikologi social Zick Rubbin, suka lebih didasarkan pada afeksi dan respek sedangkan cinta lebih didasarkan pada keintiman, kelekatan dan peduli terhadap pihak lain. Perasaan cinta melebihi perasaan suka, didalam cinta terdapat keterbukaan diri yang sangat tinggi.
Definisi cinta secara umum membedakan antara companionate love dan passionate love (Hartfield 1988; Hardfield & Rapson, 1993; Hardfield & Walster, 1978). Companionate love adalah keintiman dan afeksi yang dirasakan seseorang ketika ia sangat peduli terhadap orang lain tetapi tidak mengalami gairah atau bangkitan fisiologis (arousal) saat kehadiran orang tersebut.Sedangkan passionate love adalah kerinduan yang sangat kuat  yang dirasakan seseorang yang disertai dengan arousal; bila cinta itu terbalas maka ada rasa kebahagiaan yang besar namun jika tidak terbalas maka akan mengakibatkan kesedihan dan putus asa.
Kebanyakan orang menyukai cerita cinta, termasuk cerita mengenai mereka sendiri yang menjadi pemainnya. Kisah cinta setiap manusia pasti berbeda namun satu yang pasti bahwa setiap orang pasti menginginkan akhir yang bahagia dari setiap cerita cinta mereka(ciieeee happy ending, mau donkkk)
Menurut Stenberg dalam subteori segitiga cinta, cinta terbentuk dari ketiga komponen yaitu Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Intimacy merupakan unsur emosional yang melibatkan pengungkapan diri yang mengarah ke keterikatan, kehangatan dan rasa percaya. Passion merupakan unsur motivasional yang didasari oleh dorongan rangsangan fisiologis menjadi rangsangan seksual. Sedangkan Commitment merupakan unsur kognitif yaitu keputusan untuk tetap mencintai dan bertahan dengan pasangan. Berikut ini merupakan pola-pola mencintai menurut Stenberg :
1.       Nonlove : Ketiga komponen cinta yaitu intimacy, passion dan commitment tidak ada. Nonlove menggambarkan kebanyakan hubungan interpersonal yang merupakan interaksi biasa.
2.       Liking : Hanya ada intimacy tetapi tidak ada passion dan commitment. Tidak ada kedekatan, pemahaman, dukungan, emosional, afeksi, ikatan dan kehangatan.
3.       Infatuation : Hanya ada passion namun tidak ada intimacy dan commitment. Ini merupakan cinta pada pandangan pertama yang hanya melihat ketertarikan fisik dan rangsanagan seksual yang kuat. Dalam pola mencintai ini, kadang cinta dapat membara dan mati seketika namun ada pula yang bertahan lam.
4.       Empty Love : Hanya ada commitment tanpa passion dan intimacy. Empty love biasanya diteemui pada hubungan jangka panjang yang telah kehilangan intimacy dan passion atau dalam percintaan yang dijodohkan.
5.       Romantic love : Terdapat passion dan intimacy namun tanpa commitment. Pasangan romantic saling tertarik secara fisik dan terikat secara emosional namun belum mempunyai commitment.
6.       Companionate love : Terdapat intimacy dan commitment namun tanpa passion. Cinta ini merupakan persahabatan jangka panjang berkomitmen. Sering terjadi dalam pernikahan dimana ketertarikan fisik sudah memudar tapi para pasangan masih tetap merasa dekat dan memutuskan untuk bersama selamanya.
7.       Fatuous Love : terdapa passion dan commitment namun tanpa intimacy. Merupakan cinta yang mengarah  ke hubungan bergejolak diaman pasangan berkomitmen dengan dasar gairah tanpa memperbolehkan mereka megembangkan keintiman. Cinta ini biasanya tidak bertahan walaupun terdapat intensi untuk berkomitmen.
8.       Consummate Love : Terdapat ketiga komponen pada cinta yang utuh yaitu intimacy, passion dan commitment yang banyak diperjuangkan oleh orang terutama dalam hubungan romantic. Cinta ini lebih mudah dicapai daripada dipertahankan. Masing-masing pasangan dapat mengubah apa yang mereka inginkan dari suatu hubungan. Bila salah satu pihak berubah, maka pihak yang lain juga akan berubah.
Laki-laki dan perempuan tertarik satu sama lain dengan karakteristik yang berbeda.Pada umumnya,  Laki-laki  tertarik pada penampilan fisik perempuan sedangkan perempuan lebih tertarik pada sumber daya yang dimilki laki-laki. Hal ini merupakan ‘kecenderungan’ seseorang dalam memlih pasangan. Beberapa penelitian yang mendukung pendapat diatas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Buzz dkk yang menyatakan bahwa perempuan mendambakan sosok laki-laki dengan kriteria ambisius, rajin dan  berpenghasilan yang baik sedangkan laki-laki menilai daya tarik fisik lebih penting. Bagaimana pun perlu diketahui bahwa pada laki-laki maupun perempuan, karakteristik yang paling tinggi didambakan adalah kejujuran, dapat dipercaya dan kepribadian yang baik.
Ya pada intinya setiap orang mendambakan pasangan yang baik yang mampu membawanya kearah yang positif, yang mampu memberikan kasih sayang yang tulus, punya pengertian dan kesetiaan serta punya kemauan untuk terus menerus membangun cinta yang lebih sempurna kedepannya. Hanya saja, untuk menemukan sosok yang memilki hal diatas tentu saja sulit. Namun yakinlah bahwa ketika kita sudah mampu mencintai seseorang dengan cara yang terbaik maka suatu saat juga kita akan mendapatkan balasan cinta yang sama. Berbicara mengenai cinta memang tak akan nada habisnya karena cinta memuat segala aspek yang ada dalam kehidupan kita.
Banyak orang yang berbahagia karena cinta namun banyak pula yang merasa kecewa karena cinta. Itulah kehebatan dari kekuatan cinta, cinta mampu membawa kita pada tingkat kebahagiaan yang paling tinggi namun cinta dapat pula menjerumuskan kita pada tingkat kesedihan yang paling dalam. Namun ini semua bukan kesalahan cinta melainkan kesalahan para pemeran atau tokoh yang melakonkan cinta. Intinya, jangan menyakiti jika anda tidak ingin disakiti melainkan belajarlah mencintai maka anda pun akan dicintai.Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup ini yaitu, ‘mencintai dan dicintai’

‘Ketika anda mengenang masa lalu, anda akan menemukan bahwa saat-saat yang  paling mengesankan dan membuat anda merasa benar-benar hidup adalah dikala melakukan hal-hal dengan semangat cinta’
(Henry Drummond)




Daftar pustaka : Aronson, E., Wilson. T.D., Akert, R.M. (2007). Social Psychology (6th edition). Singapore: Pearson Prentice Hall
Papalia, D.E., Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman.(2009). Human Development (11th edition). United States : McGRAW-HILL




Ketertarikan Antar Pribadi

 

Secara teori, ketertarikan terhadap orang lain dapat muncul karena adanya :
1.       Efek kedekatan
Menurut Berscheid & Reis (1998) orang yang paling sering kita jumpai adalah orang yang sangat memungkinkan menjadi sahabat kita atau orang yang kita cintai. Semakin sering kita melihat dan berinteraksi dengan seseorang, maka semakin besar pula kemungkinan orang itu akan menjadi sahabat atau orang yang kita cintai.  Namun, ketertarikan tidak hanya terjadi melalui kedekatan fisik saja tetapi juga kedekatan melalui suatu media walau dengan jarak jauh contohnya melalui komputer.  Komputer merupakan media komunikasi yang memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban. Kenyataannya, seseorang mampu membangun hubungan yang akrab dengan orang lain walaupun dipisahkan oleh jarak yang jauh. Berbagai riiset yang dilakukan menyatakan bahwa  keakraban akan lebih mudah terjalin melalui komputer daripada melalui tatap muka. Diadakan suatu penelitian dimana para partisipan dirancang untuk bertemu, ada yang dengan cara bertatap muka, dan ada pula yang melalui internet. Ditemukan hasil bahwa mereka yang berkenalan lewat komputer lebih saling tertarik dibanding mereka yang berkenalan secara langsung. Hal ini terjadi karena perjumpaan melalui internet mengembangkan ketertarikan melalui kualitas percakapan sedangkan orang yang berkenalan secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih bergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green & Gleason, 2002). Mungkin kita juga pernah mengalami hal seperti ini, saya pribadi pun pernah mengalaminya.
2.       Kesamaan
Ketertarikan interpersonal juga akan muncul akibat adanya kesamaan baik itu kesamaaan opini dan kepribadian, kesamaan gaya interpersonal, kesamaan minat dan pengalaman dan lain sebagainya. Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa kita cenderung  lebih tertarik untuk membangun hubungan dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengan kita dibanding dengan orang yang  memiliki banyak perbedaan dengan kita.
3.       Kesukaan timbal balik
Setiap orang tentu saja senang jika disukai orang lain. Hal ini cukup menimbulkan ketertarikan tanpa harus ada kesamaan. Biasanya hal ini terjadi karena adanya self-fulfilling prophecy yaitu cara kita memperlakukan seseorang mempengaruhi bagaimana orang tersebut berperilaku dan mempersepsikan dirinya. Ada suatu penelitian yang dilakukan oleh Miller (1986) dengan subjek mahasiswa dimana setiap partisipan dipasangkan(cowok-cewek) dengan orang yang belum dikenal sebelumnya. Setiap pasangan ini diberi pesan yang berbeda, pada pasangan A, salah satunya diyakinkan bahwa pasangannya menyukainya, sedangkan pada pasangan B salah satunya diyakinkan bahwa pasangannya tidak menyukainya. Pada saat mereka dipertemukan kembali, pasangan yang tadinya  diyakinkan bahwa pasangannya menyukainya  berperilaku dengan cara yang disukai pasangannya seperti lebih membuka diri, lebih hangat dalam berkomunikasi dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan individu yang berpikir dirinya tidak disukai pasangannya. Hal ini terjadi karena adanya kesukaan timbal balik seperti pada ekperimen yang dilakukan oleh Miller.
4.       Ketertarikan fisik dan Kesukaan
Daya tarik  fisik merupakan hal yang menentukan kesan pertama baik pada laki-laki maupun perempuan. Lalu ciri-ciri fisik apakah yang menimbulkan daya tarik?? Dari berbagai penelitian dapat disimpulkan bahwa perempuan yang ciri-ciri fisiknya menarik  dan dianggap memiliki wajah yang cantik selalu digambarkan dengan mata besar, hidung mungil, dagu kecil, tulang pipi menonjol, pipi sempit, alis tinggi, pupil mata besar dan senyum lebar. Heyy para ladyes apakah kalian punya ciri-ciri fisik seperti ini??hahhhhaaa mupeng.com
(ini kesimpulan dari hasil penelitian ya, bukan pendapat saya pribadi ;) )
Kemudian laki-laki dapat disebut memilki wajah yang tampan jika mata lebar, tulang pipi menonjol, dagu besar dan senyum yang lebar. Ayo-ayo ada yang punya ciri-ciri seperti ini?
Yang tidak memiliki memilki ciri-ciri seperti ini jangan berkecil hati ya :p bukan berarti mereka gak cantik atau gak ganteng loh, kamu cantik, ganteng dari hatimu kata cherrybelle :D
Kemudian ada juga teori-teori tentang ketertarikan antarpribadi yaitu Social Exchange Theory dan  Equity Theory. Social exchange theory menyatakan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan tergantung pada persepsinya mengenai hal positif (rewards) dan ongkos (cost) hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani dan kesempatan mereka untuk memilki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.Konsep dasar dari teori ini adalah rewards (aspek positif yang didapatkan dari hubungan), cost (sisi lain dari rewards), outcomes (perolehan) dan comparison level (standar pembanding). Contoh sederhana dari konsep dasar teori ini misalnya dalam suatu hubungan berpacaran, rewards (hal positif ) yang didapatkan oleh masing-masing individu adalah adanya kasih sayang, perhatian serta motivasi dari pasangan, atau mungkin hal positif yang muncul dari hubungan berpacaran itu adalah semakin giat belajar karena ada yang menyemangati, pada intinya rewards adalah hal positif yang bisa kita dapatkan dari hubungan yang kita jalani. Kemudian costnya, ketika dalam berpacaran tentu saja kita dihadapkan dengan kebiasaan atau karakteristik negative dari pasangan oleh sebab itu kita harus selalu menerima keadaan pasangan apa adanya misalnya pacar kita sensitive sehingga kita harus bisa menerima dia apa adanya dan mengerti bahwa itu adalah bagian dari kepribadiannya. Yang dibutuhkan disini ialah pengertian. Kemudian outcomes (perolehan) yaitu selisih antara rewards dan cost. Jika dari hubungan berpacaran tersebut kita harus mengeluarkan banyak cost dan mendapatkan sedikit  rewards maka hubungan cenderung akan cepat berakhir. Sedangkan comparison level(standar pembanding) yaitu harapan individu mengenai rewards dan cost yang mereka inginkan dalam hubungan tertentu. Biasanya orang cenderung memilki standar pembanding rewards yang tinggi dan cos yang rendah misalnya selalu menuntut pasangan untuk sempurna dan sesuai dengan keinginnya sehingga apabila ia tidak mendapatkan hasil yang seperti itu dari pasangannya maka ia akan mengalami kekecewaan, sebaliknya orang yang standar pembandingnya rendah cenderung lebih bahagia karena ia mau menerima pasangannya apa adanya dan tidak menuntut hal yang sempurna dari pasangannya. Cari orang yang bisa memahami dan pengertian itu susah loh guys, so kalo punya pacar yang pengertian jangan terlalu mudah dilepas deh, ntar nyesel..
Selanjutnya, teori yg kedua yaitu Equity Theory. Teori ini menyatakan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang dijalinnya bila rewards dan cost dan kontribusi antara dua belah pihak seimbang. Jadi, dalam teori ini lebih mengutamakan keseimbangan antara rewards dan cost serta kontribusi kedua belah pihak. Intinya sih jangan Cuma mau enaknya saja, tapi harus memberi yang terbaik jg untuk pasangan.Mungkin ini teori yang menurut saya harus diaplikasikan karena bukan hanya menuntut rewards tapi juga harus mengeluarkan cost dan diantara kedua belah pihak itu memiliki sumbangan yang sama misalnya dalam berpacaran si cowok terlalu banyak mengorbankan perasaannya terhadap cewek sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam hubungan. Menurut teori ini, seharusnya si cewek harus bisa memberikan hal serupa sehingga terjadi keseimbangan dan keadilan dalam menjalin hubungan sehingga yang muncul adalah kebahagiaan bukan malah makan hati..(ciee makan hati, hati apaan??apapun makanannya minumnya the botol sos*o)



Daftar pustaka : Aronson, E., Wilson. T.D., Akert, R.M. (2007). Social Psychology (6th edition). Singapore: Pearson Prentice Hall
Papalia, D.E., Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman.(2009). Human Development (11th edition). United States : McGRAW-HILL

Rabu, 21 Maret 2012

Tulisan


1.    Konsep Sehat dan Dimensi-Dimensinya
Apa sih SEHAT itu??
Mungkin kebanyakan akan menjawab :
Sehat = tidak sakit
Sehat = kondisi tubuh fit dan bugar
Jawaban diatas mungkin merupakan jawaban yang paling sering kita dapatkan ketika kita bertanya tentang apa arti sehat. Banyak orang yang menganggap bahwa sehat adalah ketika kondisi tubuh kita normal tanpa mengalami penyakit. Banyak pula yang berpendapat bahwa sehat adalah ketika  semua organ-organ yang ada pada tubuh kita bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. Tetapi apakah benar bahwa kondisi tubuh yang seperti itu merupakan konsep sehat??
Mari kita kupas setajam pisau dapur  :D :p
Sebenarnya, jawaban-jawaban seperti diatas merupakan arti dari sehat secara fisik. Konsep sehat bukan berarti sehat secara fisik saja tetapi sehat juga memiliki dimensi-dimensi. Dimensi-dimensi sehat antara lain sehat secara fisiologis (fisik/jasmani), sehat secara psikologis ( mental /jiwa), sehat secara aspek ekonomi, dan sehat secara social budaya.
1.        Sehat secara fisiologis (fisik/jasmani )
Sehat secara fisiologis adalah kondisi dimana tubuh kita normal, organ-organ yang ada pada tubuh berfungsi dengan baik dan tidak mengalami gangguan-gangguan atau keluhan-keluhan pada tubuh. Misalnya : berat badan seimbang, tidak terjangkit penyakit, badan segar dan fit.
2.       Sehat secara psikologis
Sehat secara psikologis menyangkut 3 komponen antara lain : kognitif, emosional dan spiritual.
·         Kognitif yang sehat biasanya dapat dilihat dari cara berpikir atau jalan pikiran seseorang. Setiap orang memiliki cara berpikir yang berbeda. Nah, seseorang yang memiliki kognitif yang sehat adalah orang-orang yang mampu menggunakan akal dan pikiran dengan baik dan seimbang, mampu berpikir secara rasional dan tentu saja mampu berpikir  positif. Contohnya : seseorang dapat berpikir dengan akal yang sehat, mampu memikirkan masalah dan jalan keluar yang terbaik, mampu berpikir apa yang terbaik bagi dirnya.
·         Emosional yang sehat dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan perasaannya. Kebanyakan orang cenderung mengartikan komponen emosional = marah. Padahal, emosional merupakan cara kita mengungkapkan perasaan baik itu senang,sedih,marah,bahagia,takut,bangga,kuatir dan sebagainya yang kita tampilkan melalui perilaku maupun sikap kita. Misalnya : mampu mengekspresikan perasaannya, mampu menjaga kestabilan emosianal.
·         Spiritual yang sehat dapat dilihat dari cara kita mengekspresikan syukur, pujian, kepercayaan terhadap sesuatu yang berada diluar alam misalnya kepada Sang Pencipta. Sama seperti ketika kita menjalankan ibadah-ibadah dan aturan-aturan yang sesuai dengan kepercayaan kita. Misalnya : memiliki kepercayaan dan mampu menjalani kehidupan rohaninya dengan baik.
3.       Sehat secara social budaya
Sehat secara social dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk membangun relasi atau hubungan yang baik, mampu berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, mampu menyesuaikan diri atau membawa diri dalam lingkungan. Misalnya : seseorang mampu bergaul dengan baik dengan orang disekitar, selalu membangun hubungan yang haromis bukan malah menjadi pengacau atau pembuat keonaran dalam suatu lingkungan.

Nah, jadi apa kesimpulannya sekarang??
Sehat itu adalah keadaan dimana kondisi fisik,psikis dan social budaya seseorang berjalan normal dan tidak terdapat gangguan-gangguan didalamnya. Kalau dipikir-pikir, seandainya saja hidup semua orang yang ada di dunia ini sehat, betapa tentramnya hidup kita. Sayangnya, ini hanya angan-angan belaka karena pada kenyataannya sehat belum menjadi bagian dari hidup semua orang di dunia ini. Mungkin ada yang sehat secara fisik namun secara psikologis tidak, begitupun sebaliknya ada juga yang sehat secara sosiial tapi secara fisiknya tidak.
Jadi, ketika kita diberi pertanyaan seperti pertanyaan di awal tadi maka saya pribadi tentu saja akan menjawab dengan lantang  dan semangat bagaikan semangat mahasiswa yang sedang mengadakan orasi menuntut penolakan kenaikan BBM di bundaran HI dan di depan istana (lebayyyy deh ahh ;p ) Sehat adalah kondisi dimana fisik,psikis dan social budaya seseorang berjalan normal  dan setiap aspek-aspek penyokongnya berfungsi dengan baik.



2.     Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Kapan sih Kesehatan Mental mulai dikenal?? Siapa pencetusnya??bagaimana prosesnya sampai kesehatan mental bisa menjadi popular bahkan telah menjadi salah satu mata kuliah program studi psikologi??
Okelah kalo begitu, mari kita bahas pertanyaan-pertanyaan diatas, kalau perlu kita kupas setajam golok hahhahahhahaaaaa..

a.       Zaman Prasejarah
Sebenarnya, kesehatan mental sudah dikenal sejak lama. Orang yang hidup di zaman prasejarah menganggap bahwa penyakit fisik dan penyakit mental merupakan penyakit yang penyebabnya sama. . Pada zaman prasejarah, orang-orang yang berbicara tidak karuan maka dianggap orang gila dan ini merupakan akibat dari roh jahat, halilintar dan mantera dari musuh. Jadi, sakit mata dan penyakit gila penyebabnya sama, bukan kondisi tubuh yang lemah serta kondisi psikis yang tidak stabil melainkan karena roh jahat, halilintar dan mantera-mantera musuh. Cara penyembahannya pun sama dan sangat tradisional seperti menjilat, mengisap, menggososok,membalut biasa juga dengan sihir, mantera-mantera atau obat keras namun mereka yang sakit masih tetap diperlakukan secara manusiawi walaupun ada pula yang memperlakukan seperti orang-orang terbuang  dengan mengasingkan di gua bahkan dibunuh karena dianggap meresahkan masyarakat.

b.      Peradaban Awal
Pada masa ini, orang-orang yang sakit mental dirawat oleh imam-imam dan tukang sihir.  Peradaban-peradaban awal ini  terjadi seperti di Mesopotamia, Mesir, Yahudi, Persia, Cina, India serta Timur jauh, Afrika, Yunani.

1.       Di Babilonia dan Ninive ( Mesopotamia)
Penyakit mental dihubungkan dengan setan-setan dan cara penyembuhannya dengan upacara-upacara magis agar setan keluar dari tubuh orang yang sakit mental.
2.       Di Mesir
Penyakit mental disembuhkan dengan terapi yang berupa rekreassi dan pekerjaan serta ada semacam psikoterapi untuk mengobati penyakit mental ( wow, hebat ya, mereka sudah bisa melakukan terapi pada pasien penyakit mental padahal mereka kan belum ngambil profesi psikologi klinis,hahhhha ngacooo )
3.       Di Yahudi
Penyakit mental diartikan sebagai hukuman dati Allah dan perawatannya hanya dengan cara bertobat. Mereka mempercayai bahwa Allah adalah sumber segala kehidupan termasuk kesehatan.
4.       Di Persia
Penyakit mental disebabkan oleh setan-setan dan penyembuhannya dengan cara-cara yang bersifat magis dan keagamaan.
5.       Di Cina, India serta Timur jauh
Penyakit mental di Cina dianggap sebagai penyakit yang muncul karena gangguan proses alam atau ketidakseimbangan antara Yin dan Yang oleh sebab itu pengobatannya dengan ramuan, akupuntur dan obat-obat tradisional. Sama seperti orang Hindu, mereka juga mempercayai bahwa penyakit mental muncul karena ketidakseimbangan antara Vahnu dan Shiva.Psikoterapi yang digunakan adalahberpaling kepada diri bathinia dan menarik diri dari dunia luar. Orang-orang di Timur jauh melakukan pengobatan penyakit mental dengan cara upacara keagamaan, upacara magis, obat-obatan dan terapi-terapi berupa rekreasi dan bekerja dan hiburan.
6.       Di Afrika
Penyakit mental disebabkan oleh musuh-musu, roh jahat, serta nenek moyang yang marah. Pengobatannya dengan cara upacara-upacara penyembuhan, ramuan-ramuan serta terapi seperti menari, music.
7.       Di Yunani
Di Yunani, ilmu kedokteran yang menangani penyakit mental dipisahkan dengan agama. Penyakit mental disebabkan oleh roh jahat, mantera dan sihir. Pengobatannya dengan cara memberi obat-obatan, mantera , ramuan dan sari buah-buahan.  Beberapa ahli dari Yunani yang terkenal di bidang kesehatan mental antara lain :
§  Phytagoras (500 SM) à penyakit mental disebabkan oleh gangguan pada otak
§  Hippokrates (460-377 SM) à penyakit mental terjadi secara natural bukan supranatural
§  Plato (429-347 SM ) à Penyakit mental merupakan bagian dari gangguan moral, fisik dan gangguan dewa-dewa.
§  Aristoteles (384-322 SM) à penyakit mental terjadi karena fisik.
c.       Abad Pertengahan
Setelah peradaban Yunani-Romawi hancur maka pengobatan penyakit mental dilakukan dengan cara exorcisme atau mantera-mantera. Penyakit mental yang popular saat itu di Eropa adalah dancing mania dan di Itali disebut tarantisme yaitu orang-orang menari secara liar sampai tenaganya habis.
d.      Masa Ilmiah
Di Eropa mulai berkembang ilmu pengetahuan alam. Beers dalam bukunya “a Mind That Found Itselft” menyatakan bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, Adolf Meyer menyarankan agar kesehatan mental dipopulerkan sebagai 1 gerakan kemanusiaan yang baru. Pada tahun 1908, terbentuk organisasi Connectitude Society for  Mental Hygiene dan tahun 1909 didirikan The National Committee for Mental Hygiene. Dan sampai pada saat ini kesehatan mental menjadi popular dan dijadikan sebagai mata kuliah dalam psikologi.

D

Bagaimana Kepribadian Seseorang Berkembang??
1. Menurut Teori Kepribadian Erikson :
Erikson membagi tahap perkembangan kepribadian dalam 8 tahapan antara lain :
a.       Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (awal kelahiran sampai usia 18 bulan)
Pada masa ini, bayi membangun kepercayaan terhadap dunia yang dianggapnya baik atau tidak baik.Bayi mencari kenyamanan pada orang-orang disekitarnya lewat sentuhan maupun suara. Meskipun belum dapat berbicara dan menyampaikan bahwa ia merasa nyaman pada sosok tertentu namun dapat dilihat dari gerak-gerik dan tingkah laku bayi. Biasanya, ibu yang akan menjadi sosok kepercayaan pada masa ini karena kebanyakan waktu dihabiskan untuk berinteraksi dengan ibu. Contohnya : pada saat bayi menangis, kemudian ia mendengar suara ibunya maka ia mungkin akan tenang, ini menunjukkan bahwa sang bayi sudah membangun kepercayaan kepada sang ibu walaupun ia belum dapat menyampaikannya melalui kata-kata.Ia sudah mengenali sosok yang ia percaya akan selalu melindunginya. Yang utama pada masa ini adalah pengharapan dan kepercayaan.
b.      Otonomi vs Malu dan Ragu (18 bulan sampai 3 tahun )
Anak mulai mengembangkan keseimbangan untuk lebih mandiri terhadap dirinya sendiri. Mandiri bukan berarti mau mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain tetapi mandiri disini berarti ada kemauan untuk tidak bergantung sepenuhnya terhadap orang lain. Apabila anak mampu melewati tahap ini dengan baik maka akan terbentuk kepercayaan diri, sebaliknya apabila anak gagal melewati tahap ini maka anak akan cenderung merasa malu dan ragu-ragu. Contohnya : biasanya umur sekitar 18 bulan sampai 3 tahun anak mulai belajar untuk memasang kancing bajunya sendiri, walaupun pekerjaan yang dilakukannya terkesan sederhana namun itulah bentuk dari kemampuan untuk membangun otonomi dalam dirinya. Apabila anak mampu melewati tahap ini dengan baik maka anak akan merasa percaya diri, sebaliknya apabila anak gagal melewati tahap ini maka cenderung akan malu dan suka ragu-ragu dalam bertindak. Yang utama pada masa ini adalah kemauan.
c.       Inisiatif vs Perasaan Bersalah ( 3 sampai 6 tahun)
Pada usia ini, anak mulai berinisiatif untuk melakukan hal-hal yang baru. Usia ini merupakan usia prasekolah dimana dunia anak akan menjadi semakin luas sehingga biasanya ia akan menunjukkan kontrolnya terhadap dunia melalui permainan dan interaksi sosialnya. Mereka merasa termotivasi untuk lebih aktif dan bertujuan untuk membangun interaksi yang baik dengan kawan sepermainan.Contohnya : ketika anak baru bergabung dalam kelompok bermain mungkin ia akan belajar dulu cara bergaul dengan teman-teman dalam kelompok tersebut dan setelah itu ia punya inisiatif atau trik tersendiri untuk menggabungkan dirinya ke dalam kelompok tersebut sehingga ia dapat diterima. Sebaliknya anaka yang kurang mampu berinisiatif cenderung akan merasa bersalah karena ketidakmampuan untuk mencari tujuan dan cara untuk berinteraksi. Yang terpenting pada masa ini adalah tujuan.
d.      Industri vs rendah diri (6 tahun sampai awal pubertas )
Melalui interaksi yang dibangun anak mulai belajar mengembangkan perasaan bangga terhadap kemampuan dan keberhasilan mereka. Anak yang mendapat dukungan dari orantua dalam membangun perasaan kompeten akan cenderung lebih percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, sebaliknya anak yang gagal dalam tahap ini akan merasa rendah diri dan ragu atas keberhasilannya. Pada usia ini, hal utama yang sangat penting adalah mengasah kemampuan.
e.      Identitas vs Kekaburan Peran. (masa pubertas sampai dewasa awal )
Anak memasuki tahap remaja dimana mereka dituntut untuk mencari jati diri. Pada masa ini, remaja mendapat banyak peran baru dan status baru baik sebagai anak, teman, pacar maupun anggota kelompok yang menuntut peran dalam waktu yang sama. Anak yang mampu melewati tahap ini akan mudah memahami jati dirinya sendiri sehingga terbentuk kepercayaan diri, begtipun sebaliknya anak yang gagal pada tahap ini akan mengalami kekaburan peran atau kesulitan untuk melakukan peran dalam waktu yang sama dikarenakan munculnya perasaan tidak aman dan bingung terhadap dirinya sendiri juga terhadap masa depannya.
f.        Keintiman vs Kebiasaan Dikucilkan ( 20 sampai 30 tahun)
Pada masa ini, seseorang mulai membangun hubungan yang dekat dan siap untuk berkomitmen. Biasanya seseorang akan lebih mudah membangun komitmen apabila terdapat hubungan yang dekat atau intim secara personal. Apabila tahap ini dilewati dengan baik maka akan menghasilkan keintiman, sebaliknya apabila seseorang agagal dalam tahap ini maka ia akan merasa terisolasi dari dunia luar dan sulit untuk membangun sebuah hubungan. Yang diutamakan pada masa ini adalah cinta.
g.       Bangkit vs Stagnan (usia 40-50 tahun )
Pada masa ini, biasanya seseorang akan lebih semangat untuk produktif dan mulai focus pada karir dan keluarga. Mereka yang bisa melewati tahap ini dengan baik akan merasa bangga dan selalu mencoba bangkit kembali ketika terjerat dalam masalah, sebaliknya mereka yang gagal akan merasa tidak produktif sehingga mereka berhenti pada titik dimana mereka merasa sulit untuk bangkit. Yang diutamakan pada masa ini dalah
h.      Integritas vs Keputusasaan ( 60 tahuan keatas )
Pada masa ini, biasanya seseorang sudah masuk dalam dunia pension dimana mereka akan memiliki aktivitas yang berbeda dari biasanya. Yang dilakukan pada masa ini adalah  mengenang apa yang mereka telah lakukan sebelumnya. Ketika seseorang berhasil melewati tahap ini maka akan mencerminkan keberhasilan yang ia raih dan pasrah terhadap apa yang belum ia raih sedangkan bagi mereka yang gagal dalam tahap ini akan merasa putus asa dan cerminan masa lalu yang mereka perlihatkan adalah cerminan kegagalan sehingga pada akhirnya mereka hanya bisa putus asa dan menyesalinya. Yang paling penting pada usia ini adalah kebijaksanaan.

2. Menurut Teori Perkembangan Kepribadian Sigmunt Freud :
Ada 3 bentuk atau struktur kepribadian menurut Freud yaitu :
·         Id
Id adalah sumber energy utama yang terdiri dari dorongan-dorongan biologis dasar dalam kehidupan manusia.Dorongan-dorongan dalam Id selalu ingin segera dipuaskan dan dalam pemuasannya Id selalu berusaha menghindari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
·         Ego
Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian.Ego berfungsi secara rasional dalam memenuhi dorongan-dorongan Id. Ego ini berfungsi untuk menyaring mana dorongan-dorongan Id yang pantas untuk dipuaskan berdasarkan kenyataan.
·         Super ego
Super ego adalah norma-norma yang ada pada masyarakat yang merupakan dasar penilaian apa yang benar dan yang salah. Super ego dan ego sama-sama mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia yang ingin memuaskan dorongan Id melalui aturan-aturan dalam masyarakat.

Contoh sederhana mengenai hubungan antara Id, ego dan Superego.
Ketika seseorang menghadiri sebuah pesta yang resmi kemudian ia melihat makanan yang dihidangkan di acara tersebut maka timbul keinginan untuk segera menyantap makanan itu. Hal ini disebut dorongan Id. Namun, ternyata pesta masih berlangsung dan belum memasuki acara santap bersama sehingga ia harus menahan keinginannya untuk segra menyantap makanan tersebut. Dalam hal ini, ego bekerja untuk menyaring dorongan-dorongan Id dengan menunda untuk dipuaskan karena memang belum sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Selanjutnya, seseorang tersebut sadar bahwa jika ia menyantap makanan yang telah disiapkan sebbelum waktunya maka ia dianggap tidak sopan dan hal ini bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Lagipula akan menimbulkan perasaan malu terhadap orang lain yang melihatnya sehingga ia mengontrol dirinya untuk tidak menyantap makanan sebelum waktunya. Inilah yang dinamakan super ego. Jadi ego merupakan keinginan yang timbul dari dalam diri, kemudian ego akan menyaring apakah dorongan-dorongan id itu rasional dan bisa dilakukan, selanjutnya super ego akan menilai apakah dorngan id dan ego itu sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

Freud mengemukakan bahwa kepribadian seseorang juga berkembang karena dipengaruhi oleh psikoseksualnya. Tahapan perkembangan psikoseksual menurut freud antara lain :
1.       Fase Oral (awal kelahiran sampai 18 bulan )
Pada masa ini, puncak kepuasan terjadi pada daerah mulut.Dapat dilihat dari aktivitas bayi yang suka memasukkan benda-benda yang dipegangnya ke dalam mulut.Hal ini terjadi karena pada masa ini, sumber kenikmatan berada di daerah mulut.Banyak orang yang mengatakan bahwa perokok merupakan bukti orang yang pada masa bayi tidak mendapat kepuasan sehingga muncul di masa dewasa.
2.       Fase Anal ( usia 18 bulan sampai 3 tahun )
Pada masa ini, puncak kepuasan berada di daerah anus.Biasanya anak seusia ini harus mulai diajarkan mengenai toilet training. Anak biasa menahan untuk buang air besar karena merasa bahwa puncak kenikmatan berada pada anus sehingga apabila setelah mereka buang air besar maka kenikmatan itu akan hilang.
3.       Fase Phalik ( usia 3-6 tahun )
Pada masa ini, biasanya anak mengalami kedekatan yang begitu akrab dengan orang tua.Pada masa ini juga terjadi Oedipus complexes dan Electra Complexes.Oedipus complexes adalah keinginan untuk selalu dekat dengan ibu.Ibu dianggap sebagai partner hidup.Sedangkan Electra complexes adalah keinginan untuk selalu dekat dengan ayah. Pada usiaini, peran orang tua sangat diharapkan dalam memberi perhatian dan kasih saying karena pada masa ini biasanya anak akan menuntut keintiman yang erat antara anak dan orang tua.
4.       Fase Laten ( usia 6 tahun sampai masa pubertas )
Pada masa ini, perkembangan tubuh anak mengalami perlambatan. Tidak seperti pada usia sebelumnya, perkembangan tubuh anak akan meningkat pesat. Dapat dilihat secara nyata misalnya pada anak usia 6 tahun keatas mengenai peertumbuhan tinggi badan dan berat badan sepertinya lebih lambat dibandingkan usia 1-5 tahun.
5.       Fase Genital ( masa pubertas sampai dewasa)
Pada masa ini, seseorang akan mendapatkan kepuasan pada daerah sekitar kelamin dan alat-alat reproduksi. Hal ini terjadi karena organ-organ reproduksi mulai matang dan berfungsi dengan baik.


3. Apa yang dimaksud kepribadian yang sehat ??
Begitu banyak pendapat para ahli yang memiliki pandangan berbeda-beda mengenai kepribadian yang sehat.Dari pendapat para ahli saya menyimpulkan bahwa seseorang memiliki  kepribadian yang sehat ketika :
1.       mampu melewati tahapan-tahapan perkembangan kepribadian dengan baikj
2.        mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya
3.       Mampu mengaktualisasikan diri dan mencapai kebahagiaan
4.       Mampu menerima realitas secara tepat, menerima diri dan orang lain apa adanya, secara bertindak secara alami, tidak dibuat- buat
5.       Memiliki integritas diri
6.       Mampu menentukan makna hidup
7.       Mampu mengalahkan kecemasan dalam hidupnya
Daftar Pustaka :
Schults, D.(1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-Model Kepribadian Sehat. Alih Bahasa : Yustinus.Yogya : Kanisius
Papalia, D,E., Sally Wendkos., Ruth Duskin Feldman .(2009). Human Development. United States : McGRAW-HILL
Prabowo, Hendro., Riyanti, B,P,D.(1998). Psikologi Umum 2. Jakarta : Gunadarma