Senin, 02 April 2012

You Can Find It Only In Toraja

Toraja merupakan salah satu daerah pariwisata yang ada di Indonesia yang memiliki beraneka ragam keunikan budaya. Di Toraja ada 2 tradisi upacara yaitu Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’. Rambu Tuka’adalah upacara sukacita seperti syukuran panen, pernikahan dan acara syukuran lainnya sedangkan rambu Solo’ adalah upacara dukacita seperti kematian. Namun yang paling terkenal diantara keduanya adalah Rambu Solo’.  
Rambu Solo’ merupakan upacara yang dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Bagi orang Toraja, kematian bukanlah akhir dari segalanya melainkan perjalanan bahagia menuju ke tempat yang bernama Puya (surga menurut orang Toraja). Biasanya dalam upacara Rambu Solo’ hewan yang disembelih adalah kerbau dan babi. Menurut kepercayaannya, hewan-hewan yang disembelih tersebut dapat membawa arwah orang mati tersebut ke Puya. Semakin banyak hewan yang disembelih maka semakin cepat pula arwahnya sampai ke Puya.
Upacara Rambu Solo’ biasanya digelar di Tongkonan (rumah adat orang Toraja). Cara pemakamannya pun berbeda dari budaya-budaya lainnya di Indonesia. Jenis-jenis kuburan yang ada di Toraja antara lain :
  1. Kuburan Dinding Batu : Dulunya, orang Toraja kebanyakan dikubur di gua batu. Gua batu tersebut dipahat kemudian menjadi tempat peristirahatan terkahir. Menurut ceritanya, gua batu dijadikan kuburan karena orang Toraja berpikir bahwa jika lahan atau tanah dijadikan kuburan maka tidak ada tanah lagi yang akan dijadikan lahan pertanian oleh sebab itu mereka memilih gua batu sebagai kuburan.
  2. Pohon : Pohon juga merupakan tempat menguburkan orang mati. Namun, hanya khusus untuk bayi  yang masih sangat kecil dan belum mempunyai gigi yang bisa dikuburkan di pohon.Batang pohon yang sangat besar dilubangi kemudian si anak bayi yang sudah meninggal dimasukkan ke pohon tersebut Hal ini dimaksudkan karena anak kecil dianggap masih suci dan ketika mereka dikuburkan di pohon maka mereka akan bertumbuh layaknya pohon tersebut bertumbuh dan burung-burung yang hinggap di pohon tersebut akan membantu mereka menuju Puya.
  3. Dikuburkan dalam tanah : Hal ini mungkin sudah sangat biasa dan bahkan terjadi dimana saja. Orang Toraja mempercayai bahwa kita dibentuk dan berasal dari tanah oleh sebab itu ketika kita mati kita juga harus kembali ke tanah.
  4. Patane : Patane merupakan kuburan yang paling banyak dijumpai di Toraja. Bentuknya seperti bangunan rumah biasa pada umumnya dan biasanya dalam 1 Patane itu merupakan 1 kumpulan keluarga. Patane juga disebut Banua Tang Merambu yang artinya rumah tanpa asap karena orang Toraja percaya bahwa ketika orang sudah mati mereka sebenarnya masih tetap melakukan aktivitas seperti pada saat mereka hidup hanya saja di alam yang berbeda.

Tentunya, cara-cara pemakaman seperti diatas tidak dapat kita temui selain di Toraja. Hal ini merupakan keistimewaan tersendiri dari daerah Toraja. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke Toraja kita akan menemui banyak wisatawan baik wisman maupun local yang datang untuk menyaksikan secara langsung pesta adat Toraja. 1 hal yang perlu diketahui bahwa, Toraja bukan hanya kaya akan kebudayaan yang unik tetapi juga memilki pemandangan alam yang sangat mempesona. Oleh karena itu, sempatkan diri anda berkunjung ke Toraja dan anda akan mendapatkan pengalaman yang mungkin tidak akan pernah anda lupakan (jiahhhhh promosiiii ciiin )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar